Sambungan Bahagian A : Umat Islam Yang Lupa Diri
3. KEKUATAN JIWA KITA DI SIA-SIAKAN
Kurikulum pelajaran kita tidak mampu menterjemahkan erti dan sifat “Rabbaniyah” ke dalam jiwa kita.
Tepat sekali apa yang dikatakan penyair dan pemikir Islam, Muhammad Iqbal, ketika mengatakan tentang “sekolah-sekolah moden”, bahawa ia boleh membuka mata generasi muda untuk mempelajari berbagai hakikat dan pengetahuan, namunsayangnya ia tidak mengajari matanya bagaimana menangis dan tidak mengajari hatinya supaya khusyuk.
Musibah paling tragis yang menimpa umat kita dewasa ini ialah menjadikan agama sebagai permainan dan senda gurau dan menjadikan permainan dan senda gurau sebagai agama! Bagaimana tidak, kita telah tergila-gila menghiasi tembok masjid dengan ayat-ayat al-Quran, tetapi tidak menghias kehidupan kita dengan al-Quran.
Kita membacakan al-Quran untuk orang-orang mati, tetapi tidak mengajarkannya kepada orang-orang hidup!
Kita berusaha memiliki al-Quran, membawanya berkah, padahal berkah yang hakiki terletak dalam mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan Nya.
Saya selalu mengatakan dan akan selalu mengatakan, bahawa kunci keperibadian umat ini dan kebanggaan kekuatannya terletak pada keimanan kepada Islam. Iman inilah yang telah menjadikan umat Islam sejak dahulu sebagai umat terbaik yang dikirimkan untuk seluruh manusia dan telah memberikan kemenangan atas golongan kuasa besar, meskipun kekuatan tenaga manusianya sedikit dan kelengkapan senjatanya sangat minima.
Kita memiliki aqidah terbesar, risalah paling lengkap, kita memiliki kitab Ilahi satu-satunya yang terjaga dari kerosakan dan pemindaan oleh tangan-tangan jahat, namun kita dilanda lupa diri, tidak menyedari sumber tenaga dan kekuatan yang ada pada diri kita sendiri.
Rahsianya terletak pada penyakit yang merosak batin kita, berupa rasa cinta dan keinginan pada hal-hal yang gemerlapan, lebih senang hidup bermegah-megah yang dinamakan oleh hadith itu sebagai “wahan” dan ditafsirkan sebagai “Cinta dunia dan takut mati.”
Maka tidak menghairankan, kalau umat yang terbilang seribu juta itu, terdiri dari umat yang bertutut di bawah si Yahudi yang hanya berjumlah tiga juta!.
Wednesday, January 27, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment